CARA MEMBUAT PESTISIDA ALAMI

Minggu, 24 Maret 20130 komentar



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya mudah hilang.
Penggunaan pestisida adalah kebutuhan yang penting apabila dikaitkan dengan tanaman. Namun, yang banyak kita jumpai sekarang adalah menyebarnya pestisida kimia di pasaran. Praktis memang. Tinggal pakai, hasilnya langsung nampak. Tapi, dalam penggunaan yang lama sepertinya yang diobati, disamping tanaman, juga penikmat dari hasil tanaman itu sendiri. Dan juga, kalau dihubungkan dengan dengan isu " go green ", yang sedang disosialisasikan pada semua produk pertanian, jelas produk pertisida kimia masuk kategori black list.
Oleh karena itu, sekarang hal yang berhubungan dengan lingkungan akan mendapatkan apresiasi yang lebih baik. Dalam hal ini, untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia, maka penggunaan pestisida alami yang ramah lingkungan adalah satu hal yang perlu untuk digalakkan penggunaannya.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah unttuk mengetahui cara pembuatan pestisida alami dan alat serta bahan-bahan apa saja yang digunakan.




BAB II
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Tempat dan waktu
Praktikum Mata Kuliah Teknik Perlindungan Tanaman tentang Pembuatan Pestisida Alami dilakukan dilaboratorium Agrobisnis Politeknik Terpikat Sambas pada hari Rabu, tanggal 05 Desember 2012 pukukl 07.30 sampai selesai.
B.     Alat dan bahan
1.      Alat
Adapun alat-alat yang digunakan selama praktikum adalah sebagai berikut:
v  Jirigen
 
Berfungsi sebagai tempat untuk proses fermentasi
v  Kamera
Berfungsi sebagai alat dokumentasi hasil praktikum.
v  Alat tulis
Untuk mencatat hal-hal penting selama praktikum dan pembuatan laporan sementara.
v  Ember
Berfungsi untuk tempat mengaduk bahan.
v  Blender
Berfungsi untuk menghaluskan lengkuas, jahe, cabai rawit, bawang putih dan gambir.
v  Saringan
Berfungsi untuk menyaring ampas bahan yang diblender.
v  Pisau
Berfungsi untuk memotong lengkuas, pepaya, daun pepaya, jahe, cabai rawit, bawang putih, gambir, dan rerumputan.
v  Baskom
Berfungsi untuk sebagai wadah untuk menyimpan bahan-bahan yang telah dibersihkan dan dipotong sebelum diblender.
v  Corong plastik
Berfungsi untuk mempermudah memasukkan larutan kedalam jirigen.





2.      Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum adalah sebagai berikut:
v  EM4 (cairan fermentasi organik) sebanyak 300 cc
v  Mollases (tetes tebu) sebanyak 300 cc
v  Air sebanyak 10 liter
v  Tanaman obat atau tanaman yang mempunyai bau khas atau keras antara lain:
o  Dedaunan muda tanaman obat atau tanaman berbau keras antara lain: daun papaya dan daun jeruk purut.
o  Buah-buahan yang berasa masam atau berbau keras yaitu : pepaya, dan jeruk purut.

o  Tanaman rempah dan bumbu dapur seperti: bawang putih, cabai rawit, jahe, lengkuas, kunir dan sejenisnya serta gambir.
o  Rerumputan
C.    Prosedur pelaksanaan
ü   Siapkan jirigen plastik untuk tempat fermentasi bahan.
ü   Racik dan potong-potong bahan atau tumbuk hingga menjadi lumat atau potongan-potongan kecil.
ü   Masukkan semua bahan tersebut ke dalam drum hingga penuh. Namun jangan sampai dimampatkan.
ü   Campurkan Mollases dan air dengan ukuran masing-masing 300 cc dan 10 liter. Aduk hingga merata di ember tersendiri.
ü   Tambahkan EM 4 300 cc ke dalam larutan air dan mollases tersebut. Aduk hingga merata.
ü   Tuangkan larutan di atas ke dalam jirigen yang telah diisi bahan hingga semua bahan terendam.
ü   Taruh pemberat di atas bahan dan tutup drumnya dengan rapat.
ü   Ekstrak larutan ini baru bisa digunakan setelah 10 hari.
ü   Saring ekstrak dalam botol. Dan larutan ini mempunyai masa pakai selama sebulan.
Catatan: Gunakan ekstrak larutan ini dengan ukuran 1 cc dengan air sebanyak 1 liter. Siramkan larutan ini di tanah di sekitar tanaman. Untuk pohon yang besar bisa disiramkan, disamping di tanah, pada bagian daun luarnya.















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
  

 

Gambar diatas merupakan salah satu cuplikan dari kegiatan praktikum pembuatan pestisida alami. Pembuatan pestisida lalmi ini tidak terlalu sulit, bahan dan alat yang digunakan juga terbilang mudah didapatkan.
B.     Pembahasan
Dari hasil praktikum yang kami laksanakan, kami akan membahas langkah-langkah Pembuatan Pestisida Alami yang kami lakukan seminggu yang lalu seperti dibawah ini:
*        Pertama-tama, siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum seperti yang telah disebutkan diatas.
*        Kemudian, potong bahan-bahan tersebut hingga halus (jahe, gambir, bawang putih, cabai rawit dan lengkuas dilender hingga halus). Untuk bahan lainnya seperti pepaya, rerumputan dan daun pepaya dipotong halus tanpa diblender.
*        Jika sudah halus (pepaya, rerumputan dan daun pepaya), masukkan bahan-bahan tersebut kedalam jirigen sebelum diisi air.
*        Campurkan mollases dan air dengan ukuran masing-masing 300 cc dan 10 liter didalam ember dan aduk hingga benar-benar rata.
*        Setelah itu, masukkan EM-4 sebanyak 300 cc kedalam larutan mollases dan air yang telah dimasukkan kedalam ember tadi dan aduk hingga merata. Dilanjutkan dengan memasukkan larutan bahan yang telah diblender kedalam larutan mollases, EM-4 dan air dan aduk hingga rata.
*        Jika larutan tersebut sudah diaduk hingga rata, masukkan larutan tersebut kedalam jirigen dengan menggunakan corong plastik agar tidak tumpah.
*        Tutup jirigen tersebut dengan tutupnya hingga rapat.
*        Usahakan semua bahan yang ada dalam jirigen terendam, dengan cara menggoncang jirigen tersebut hingga bahan tersebut bercampur dengan rata.
*        Simpan jirigen ditempat yang aman dan terhindar dari sinar matahari.
*        Ekstrak larutan ini bisa digunakan setelah 10 hari.
*        Untuk menggunakannya, saring ekstrak tersebut kemudian dimasukkan dalam botol. Gunakan larutan ini dengan ukuran 1 cc dengan air sebanyak 1 liter.
*        Siramkan larutan ini di tanah disekitar tanaman. Untuk pohon besar bisa disiramkan disamping, ditanah, dan pada bagian daun luarnya.










BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan praktikum yang akami laksanakan, dapat kami simpulkan bahwa:
Ø  Pestisida alami adalah pestisida yang aman digunakan karena tanpa bahan kimia.
Ø  Pestisida alami lebih murah dan mudah dalam pembuatannya karena bahan yang digunakan banyak disekitar kita.
Ø  Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya mudah hilang.
Ø  Keistimewaan Pestisida Alami, yaitu:
o   Mempunyai kegunaan yang bersifat menolak datangnya hama/ penyakit.
o   Mempunyai kegunaan dapat membunuh hama/ penyakit.
o   Mempunyai kegunaan sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman.

B.     Saran
Dalam penulisan laporan praktikum ini, tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang tanpa sadar penyusun lakukan, untuk itu kepada pembaca agar memberikan masukan moral dan koreksi sebagai dukungan dan penyempurnaan untuk laporan selanjutnya. Dan kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu selama praktikum dan pembuatan laporan ini.
Share this article :

Terima Kasih Komentarnya...

 
Support : Copyright © 2013-2019. ERJI_ID JAWAI of SAMBAS - All Rights Reserved
Powered by Blogger