agrowisata kebun jagung singkawang |
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agrowisata kebun jagung singkawang terletak jalan raya pasir panjang, singkawang selatan. Agrowisata yang dikunjungi adalah milik pak nawari dan narasumber ibu neli. Selain itu, di sana juga terdapat rumah jagung dengan menyediakan makanan dan miniman dengan bahan utama jagung.
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn.
Sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Demikian pula dengan yang dilakukan oleh petani di kebun jagung singkawang. Mereka membudidayakan tanaman jagung manis dengan merek dagang sweet lady. Karena bagi mereka, merek dagang yang mereka gunakan telah terbukti pertumbuhan dan hasilnya sangat memuaskan.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam paper ini diantaranya:
1. Bagaimana manajemen yang terdapat di kebun jagung singkawang?
2. Apa saja efek negative dan posistif dari perkebunan jagung singkawang?
3. Bagaimana analisis SWOT dari kebun jagung singkawang?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah:
1. Untuk mengetahui manajemen yang terdapat di kebun jagung singkawang.
2. Untuk mengetahui efek negative dan positif dari kebun jagung singkawang.
3. Untuk mengetahui analisis SWOT dari kebun jagung singkawang.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis jagung
Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji, yaitu:
a) Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
Ü Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
Ü Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro dan Pandu.
Ü Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
Ü Dent Corn
Ü Flint Corn
Ü Sweet Corn
Ü Pop Corn
Ü Flour Corn
Ü Pod Corn
Ü Waxy Corn
B. Manajemen yang terdapat di kebun jagung singkawang.
Manajemen merupakan suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Proses manajemen terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Selain itu, dalam manjemen juga terdapat berbagai macam bentuk seperti manajemen sumber daya manusia, manajemen operasional, manajemen pemasaran serta manajemen keuangan.
Namun, di perkebunan jagung singkawang tidak memiliki manajemen yang jelas dan boleh dibilang tidak memiliki manajemen dalam usaha perkebunan jagung mereka dikarenakan kebun yang terdapat disana adalah milik individu/pribadi. Seperti yang disampaikan oleh ibu neli, ‘’Kebun jagung tersebut milik pribadi sehingga manajemennya juga kurang jelas’’.
C. Efek negative dan positif agrowisata perkebunan jagung singkawang
Didalam sebuah usaha pasti ada dampak negative dan efek positif yang ditimbulkan. Seperti yang terdapat di agrowisata perkebunan jagung singkawang, dampak negative maupun positif yang ditimbulkan diantaranya:
1. Dampak positif
a. Mampu mensejahterakan petani
Agrowisata perkebunan jagung singkawang mampu mensejahterakan petani seperti yang dikatakan oleh bapak nawari selaku pemilik kebun jagung. Ia mengatakan bahwa hasil kebun yang beliau usahakan dalam 1 Ha mampu menghasilkan 6-8 ton jagung.
b. Mampu menciptakan lapangan kerja
Agrowisata kebun jagung singkawang juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi petani. Ini dibuktikan dengan bertambahnya petani yang menlakukan penanaman jagung disetiap tahunnya.
c. Mampu meningkatkan pendapatan petani
Kesejahteraan petani dapat disebabkan oleh meningkatnya pendapatan petani. Petani kebun jagung singkawang merasa usaha yang mereka lakoni mampu meningkatkan pendapatan mereka.
d. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada
Sebelum agrowisata kebun jagung singkawang mulai diusahakan, lokasi tersebut adalah hutan yang masih lebat dan belm dimanfaatkan. Namun dengan dimulainya usaha itu, dapat memanfaatkan SDA yang terbengkalai menjadi lahan yang bermanfaat.
e. Menciptakan keasrian lingkungan
Dengan agrowisata kebun jagung ini, mampu menciptakan lingkungan yang sejuk dan asri sehingga keseimbangan alam mampu terpenuhi.
f. Sebagai objek pendidikan dan penelitian
Agrowisata jagung singkawang juga bisa dijadikan sebagai objek penelitian dan meningkatkan ilmu tentang bercocok tanam jagung dan hal-hal yang diperlukan oleh wisatawan.
2. Dampak negatif
a. Merusak lingkungan
Selain menjaga lingkungan, agrowisata jagung singkawang juga mampu merusak lingkungan apabila tidak dilaksankan dengan baik. Misalnya limbah tidak dimanfaatkan dan penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
b. Memunculkan tindak kriminal
Tindak criminal juga dapat tercipta di kebun jagung singkawang seperti yang dikatakan oleh bapak nawari. Menurut beliau, tindak criminal yang biasa terjadi disini adalah pencurian terhadap jagung mereka.
D. Analisis SWOT agrowisata perkebunan jagung singkawang
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Dalam agrowisata kebun jagung singkawang, kekuatan (strengths) yang mereka mampu lakukan adalah mampu bersaing dengan kebun jagung di lokasi lain. Salah satu persaingannya adalah jagung dari kubu raya dan jagung singkawang juga sudah menembus daerah sintang, sanggau dan entikomg. Namun, agrowisata kebun jagung sinkawang juga mempunyai kelemahan (weaknesses), salah satunya adalah dalam hal budidaya. Faktor alam sangat menghambat budidaya mereka, karena musim kemarau dan musim penghujan yang berkepanjangan dapat menggagalkan panen mereka.
Peluang (opportunities) pengembangan agrowisata kebun jagung singkawang sangat berpeluang, karena keuntungan yang diperoleh dari usaha ini mampu mencapai 100-200% seperti yang dikatakan oleh ibu neli. Serta yang terakhir adalah ancaman (threats) yang dialami oleh agrowisata jagung singkawang adalah ancaman dari tindak kriminal pencurian, namun sampai sekarang belum ada ancaman yang berarti.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut:
Ü Agrowisata kebun jagung singkawang terletak jalan raya pasir panjang, singkawang selatan. Selain itu, di sana juga terdapat rumah jagung dengan menyediakan makanan dan miniman dengan bahan utama jagung.
Ü Dampak negatif dan dampak positif adalah diantanya:
Dampak positif:
§ Mampu mensejahterakan petani
§ Mampu menciptakan lapangan kerja
§ Mampu meningkatkan pendapatan petani
§ Memanfaatkan sumber daya alam yang ada
§ Menciptakan keasrian lingkungan
§ Sebagai objek pendidikan dan penelitian
Dampak negatif:
§ Merusak lingkungan
§ Memunculkan tindak kriminal
B. Saran
Dalam penulisan paper ini, tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang tanpa sadar penyusun lakukan, untuk itu kepada pembaca agar memberikan masukan moral dan koreksi sebagai dukungan dan penyempurnaan untuk paper selanjutnya. Dan kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu selama penyusunan paper ini.
Penulis: Erji
NIM: 3201101031
Narasumber: Bapak Nawari dan ibu Neli
Terima Kasih Komentarnya...